KEDUDUKAN WANITA BERIMAN DAN BAGAIMANA MEMPERLAKUKANNYA
"Dan bergaullah dengan mereka secara baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak". (QS 4:19)
"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS 2:228)
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang". (QS 30:21)
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS 9:71)
Maka Robb mereka memperkenankan permohonannya dengan berfirman: "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain....." (QS 3:195)
"Hanya lelaki yang berkepribadian mulia akan menghargai wanita, dan hanya lelaki berkepribadian rendah yang tidak menghargai mereka". (Kanz al-'Ummal, 16/371)
"Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya. Terhadap keluargaku, aku-lah yang terbaik di antara kalian". (Ibn Majah, Sunan, Kitab an-Nikah, 1/636)
"Laki-laki beriman tidaklah membenci seorang wanita beriman, karena apabila ada kebiasan buruk wanita tersebut yang tidak disukainya, maka tentulah terdapat banyak hal-hal lain yang menyenangkan hatinya". (Muslim, Sahih, Kitab ar-Rada', 2/1091)
"Orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik budi pekertinya. Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik dalam memperlakukan kaum wanitanya". (At-Tirmidhi, Sahih, Abwab ar-Rada', 2/1091)
Menurut Abu Hurayrah, Rasulullah menganggap seorang wanita adalah baik apabila dia menyenangkan dalam pandangan suaminya, taat kepada suaminya ketika dia memintanya melakukan sesuatu untuknya, dan menjaga dirinya dan miliknya untuk suaminya. (An-Nasa'i, Sunan, Kitab an-Nikah, 6/68)
Segala sesuatu di dunia ini adalah suatu harta atau kekayaan. Harta yang terbaik di dunia adalah seorang wanita salehah. (An-Nasa'i, Sunan, Kitab an-Nikah, 6/69)
"Tidakkah aku katakan kepada kalian tentang harta yang paling berharga? Yaitu wanita salehah yang menyenangkan pandangan suaminya, yang taat ketika diminta untuk melakukan sesuatu, dan yang menjaga milik suaminya ketika dia sedang tidak ada". (Abu Dawud, Sunan)
Ketika turun ayat Al-Quran tentang siksa bagi mereka yang menyimpan emas dan perak, para sahabat bertanya-tanya tentang harta apakah yang lebih baik, yang dapat mereka simpan sebagai pengganti emas dan perak tersebut. Maka Rasulullah bersabda: "Harta yang paling berharga yang dapat dimiliki adalah lidah yang selalu mengingat Allah, hati yang selalu bersyukur dan seorang wanita beriman yang membantunya untuk memperkuat
keimanannya". (At-Tirmidhi, Sahih, Abwab at-Tafsir, 11/238)
"Hal terbaik yang dapat diperoleh oleh seorang mukmin adalah mendapatkan seorang wanita salehah. Yang patuh kepadanya apabila dia memintanya untuk melakukan sesuatu, dan membuatnya merasa bahagia ketika dia memandangnya.
Dan memenuhi janjinya ketika dia berjanji kepadanya dan, disaat suaminya tidak ada, dia bersungguh-sungguh dalam menjaga harta suaminya dan menjaga kesuciannya". (Ibn Majah, Sunan, Kitab an-Nikah, l/596)
"Barangsiapa memiliki empat hal berikut, maka dia telah menemukan segala kebaikan di dunia dan di akhirat, yaitu: hati yang selalu bersyukur, lidah yang selalu mengingat Allah, tubuh yang sabar ketika didzalimi, dan istri yang dapat dipercaya untuk menjaga kesuciannya dan menahan diri dari menghamburkan kekayaan suaminya". (Al-Haythami, Majma' al-Zawa'id wa Manba'al-Fawa'id, Kitab an-Nikah, 4/273)
"Perlakukanlah wanita dengan baik, karena mereka dicipta laksana tulang rusuk. Tulang rusuk itu bengkok pada bagian atasnya, sehingga bila engkau mencoba meluruskannya, maka dia akan patah, tetapi bila engkau membiarkannya, maka dia akan tetap bengkok. Oleh karena itu, ikutilah nasehatku untuk memperlakukan wanita dengan baik". [Al-Bukhari, Sahih, Kitab an-Nikah, (Fath al-Bari, 9/206-207)]
"Wanita adalah sebelah bagian dari laki-laki". (Abu Dawud, Sunan, Kitab at-Taharah, l/61)
"Takutlah kepada Allah dengan menghargai wanita". (Ibn Majah, Sunan, Kitab al-Manasik, 2/1025)
"Barangsiapa membesarkan tiga putrinya, mengajar mereka sikap dan perilaku yang baik, mengatur pernikahan mereka dan memperlakukan mereka dengan baik, maka dia pantas untuk menempati surga". (Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Adab, 4/338)
"Tidakkah aku sampaikan kepadamu siapa penerima sedekahmu yang paling baik? Yaitu anak kandungmu yang perempuan yang kembali kepadamu sebagai seorang janda, baik karena suaminya meninggal ataupun bercerai, yang tidak memiliki siapa-siapa selain engkau". (Ibn Majah, Sunan, Kitab al-Adab, 2/1209-10)
"Apabila seorang laki-laki diuji oleh Allah melalui anak perempuannya, dan dia memperlakukan anak-anak perempuannya itu dengan baik, maka perbuatannya akan melindungi dia dari api neraka". (At-Tirmidhi, Sahih, Abwab al-Birr was-Silah, 8/105)
Dikutip dari buku: "Woman in Islamic Shari'ah" karya Maulana Wahiduddin Khan
Thursday, August 11, 2011
Duhai wanita sedarilah, duhai lelaki ketahuilah
Nukilan Zulfa Hanan at 9:11 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komen anda disini:
Post a Comment